Minggu, 24 Juni 2012

METODOLOGI STUDI ISLAM: MULTI PENDEKATAN DAN MODEL


BAB  I
METODOLOGI STUDI ISLAM


A.   Definisi Metodologi dan Metode
Untuk memberikan pemahaman yang mendetail, maka term Metodologi Studi Agama/Islam akan dikupas secara terpisah. Term ”metodologi” merupakan pengembangan dari term ”metode” yang berasal dari bahasa Yunani dan merupakan gabungan dari dua kata yakni, ”metha” dan ”logos”. Metha berarti jalah jalan atau cara, sedang Logos berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi ”metodologi” ialah ilmu atau pengetahuan yang membahas tentang jalan atau cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Dengan kata lain, metodologi merupakan ilmu tentang metode-metode.
Metode secara harfiah berarti ”cara”. Dalam konteks yang konvensional, metode dikatakan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau cara melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep secara sistematis.[1] Metode adalah cara kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi sasaran yang sedang dikaji. Metode lebih bersifat teknis dan menjadi sarana dalam pencapaian tujuan. Sedang metodologi lebih mengarah pada pembahasan tentang seluk beluk metode; penerapannya; serta kelemahan dan kelebihannya.
Metodologi memiliki nilai yang sangat urgen dalam studi Islam karena metodologi merangsang orang untuk berpikir teratur dan sistematis. Islam dapat dipahami secara utuh dan konprehensif berkat adanya metode. Bahkan tidak berlebihan jika Mukti Ali mengatakan bahwa metodologi merupakan masalah yang sangat penting dalam sejarah pertumbuhan ilmu.[2]


[1] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Edisi Revisi, (Cet. III; Bandung: Remaja Rosda Karya, 1997), h. 201.
[2] Mukti Ali, “Metodologi Ilmu Agama Islam”, dalam Taufiq Abdullah dan M. Rusli Karim, Metodologi Penelitian Agama: Sebuah Pengantar, (Cet. I; Yogyakarta: Tiara Wacana, 1989), h. 44. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar